NUNgaliyan.com. Semarang- Majelis Wakil Cabang
Nahdlatul Ulama (MWCNU) Ngaliyan kembali menggelar kegiatan Safari Ramadhan
yang kedua, bertempat di Masjid Asem, Kelurahan Tambakaji. Acara ini
berlangsung pada Sabtu malam 15 Maret 2025 dengan agenda utama sholat tarawih
keliling.
Kegiatan ini dihadiri oleh
berbagai tokoh masyarakat, termasuk Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (LPMK) Tambakaji, Bapak Herman. Dalam sambutannya, beliau
menyampaikan apresiasi atas kegiatan Safari Ramadhan yang dinilai dapat
mempererat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan keberagamaan dan keharmonisan
masyarakat.
Takmir Masjid As-Sholihin, yang
dikenal sebagai Masjid Asem, Kiai Nadzir, turut memberikan penjelasan mengenai
sejarah masjid ini. Beliau menuturkan bahwa Masjid As-Sholihin merupakan salah
satu masjid bersejarah yang memiliki keterkaitan dengan peninggalan artefak
Walisongo. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga
dan melestarikan masjid ini dengan semangat beribadah, terutama di bulan suci
Ramadhan.
Ketua MWCNU Ngaliyan, Agus
Khunaifi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan sholat
tarawih di masjid ini yang masih mempertahankan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah
An-Nahdliyah, yaitu dengan 23 rakaat. Menurutnya, tradisi ini merupakan warisan
dari para ulama terdahulu sampai ke Walisongo yang perlu terus dilestarikan.
Pada sesi utama, Kiai Anang
Purnomo, S.Pd., menyampaikan ceramah bertema kecintaan kepada Rasulullah SAW
dan pentingnya mengikuti sunnah-sunnahnya. Beliau menegaskan bahwa mencintai
dan mengamalkan sunnah Nabi adalah salah satu cara agar diakui sebagai umatnya
dan memperoleh syafaatnya di hari kiamat.
“Kalau kita hanya mengakui kanjeng Nabi, mudah siapa saja
bisa, akan tetapi kalau diakui itu harus dengan upaya yang sungguh-sungguh, Salah
satu cara agar kita diakui umatnya kita harus ikhtiar diantaranya sering membaca sholawat dan
mengikuti sunnah-sunnahnya” tegasnya
Foto pembagian santunan oleh pengelola UPZIS Mwcnu Ngaliyan
Sebagai bagian dari kegiatan
sosial, acara ini juga diisi dengan santunan kepada anak yatim dan dhuafa.
Kegiatan santunan ini dikoordinir oleh Ketua UPZIS, Kiai Pargono, yang
menegaskan bahwa MWCNU tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, tetapi juga berkontribusi
dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Safari Ramadhan ini dihadiri oleh
pengurus MWCNU, pengurus ranting NU, serta badan otonom NU, di antaranya Gus
Sa’dulloh, H. Ma’ruf, dan tokoh-tokoh lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat
memperkuat nilai-nilai keislaman serta mempererat persaudaraan antarwarga,
khususnya di wilayah Ngaliyan.