Gerakan Santri Menulis 2025: Langkah Baru Menuju Tradisi Literasi

0

Dokumentasi Sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Sabtu,21/03/2025)



Semarang, 21 Maret 2025 – Aula Masjid Raya Baiturrahman menjadi pusat inspirasi literasi dalam "Gerakan Santri Menulis 2025." Acara ini sukses menyatukan tokoh-tokoh penting, seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Ketua YPKPI Masjid Raya Baiturrahman, Wakil Wali Kota Semarang, dan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, bersama para santri, siswa, guru, dan mahasiswa.


Sebanyak 70 peserta dengan latar belakang beragam hadir, mulai dari siswa SD Hj. Isriati 1 Baiturrahman, SD Hj. Isriati 2 Baiturrahman, SMP Hj. Isriati Semarang, Remaja Masjid wilayah Semarang, santri Panti asuhan Rodhotul Jannah, siswa SMK Islamic Centre Baiturrahman, takmir masjid, guru, dan mahasiswa. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh Pak Sunarto, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" serta "Mars Syubbanul Wathon," dan pembacaan ayat suci Alquran oleh Mas Yusuf.


Sambutan-sambutan menggugah semangat disampaikan oleh Ketua Pelaksana Suara Merdeka, Wakil Wali Kota Semarang, serta Ketua Umum YPKPI. Dalam amanahnya, Yai Dr. Ahmad Darodji, M.Ag menyampaikan pesan motivasi kepada para santri untuk terus membangun tradisi literasi. Beliau juga memperkenalkan jenjang pendidikan di bawah naungan YPKPI yang berkomitmen pada pembentukan generasi cerdas dan kreatif.


Menteri Pendidikan turut menyampaikan sambutannya, mengungkapkan perjalanan literasinya yang dimulai sejak menulis di Suara Merdeka dan mendapat upah  20.000. "Writing is my life," ungkapnya, sembari mendorong peserta untuk menjadikan menulis sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat. Beliau juga menyoroti pentingnya literasi dalam Islam yang telah diwariskan oleh ulama besar melalui karya-karya monumental.


Acara ini memfasilitasi pelatihan jurnalistik dengan berbagai tema menarik, termasuk "Surat Al-‘Alaq sebagai Basis Kesehatan," yang mengajak peserta memahami berbagai teknik penulisan, seperti straight news dan feature. Dalam sesi ini, peserta diberikan ruang untuk berkreasi dan bereksplorasi guna meningkatkan kemampuan literasi mereka.


Gerakan Santri Menulis 2025 diakhiri dengan pemukulan kentongan sebagai simbol pembukaan resmi kegiatan, diiringi hiburan yang menyemarakkan suasana. Acara ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga tonggak penting dalam membangun generasi muda yang bersemangat dalam tradisi menulis dan literasi, demi Indonesia yang lebih maju.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top