Gerakan Sholat Subuh Berjamaah MWCNU Ngaliyan: Soroti Keprihatinan Fenomena Gengster di Kota Semarang

0




Gerakan Sholat Subuh (GSB) yang diselenggarakan oleh MWCNU Ngaliyan kali ini berlangsung spesial, dalam rangka menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini diadakan di Masjid Al-Iman, Karonsih RW VI, pada Minggu, 22 September 2024, bertepatan dengan 18 Maulid 1446 H.

 

Dr. K.H. Ismail, M.Pd., selaku Ketua Takmir Masjid Al-Iman, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan Gerakan Sholat Subuh sangat positif, terutama dalam memanfaatkan waktu subuh. Kami berharap, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi jamaah untuk lebih bersemangat dalam memakmurkan masjid,” ungkapnya.

 

Agus Khunaifi, Ketua MWCNU Ngaliyan, menekankan pentingnya Gerakan Sholat Subuh sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antara pengurus MWCNU dan masyarakat setempat. "Gerakan ini menjadi salah satu wahana membangun persaudaraan, dan diharapkan dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, serta ukhuwah basyariah," tuturnya. Menurutnya, memperkuat persaudaraan merupakan kunci dalam membangun bangsa yang kokoh dan harmonis.

 

Pada sesi utama, Prof. Dr. K.H. Ahmad Rofiq, M.A., selaku penceramah, menyoroti fenomena gengster yang tengah marak di Kota Semarang. Ia menyatakan bahwa fenomena ini perlu menjadi perhatian serius, terutama bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan. "Bulan Maulid ini adalah momen tepat untuk meningkatkan kepedulian terhadap fenomena sosial yang mengkhawatirkan di kota kita," ujar Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah tersebut.

 

Lebih lanjut, Prof. Ahmad Rofiq menekankan bahwa kepedulian sosial Nabi Muhammad SAW menjadi teladan yang harus diikuti. “Nabi Muhammad berhasil mengubah masyarakat jahiliyah yang penuh dengan kekerasan dan perang saudara menjadi masyarakat yang berlandaskan persaudaraan melalui pendekatan akhlakul karimah,” paparnya.

 

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah penyebaran gengster, dimulai dari keluarga dengan menjaga dan memperhatikan anak-anak. "Langkah kecil ini, meskipun sederhana, sangat strategis untuk menjaga lingkungan kita tetap tertib dan teratur," tegasnya.

 

Gerakan Sholat Subuh ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus Mwcnu, Ranting NU,  Ansor, Muslimat dan  Fatayat di lingkungan kecamatan Ngaliyan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga momentum refleksi sosial untuk menjaga lingkungan masyarakat agar tetap harmonis dan damai.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top