Testimoni Untuk Kyai Egaliter: Almaghfurlah KH Muhammad Shodiq Sumardi

0
Almaghfurlah KH Muhammad Shodiq Sumardi berfoto bersama putra, Gus Muhammad Sa'dulloh AshShodiqi. Foto: Facebook.

Oleh : H. Jagarin Pane

Suatu saat ketika memimpin ziarah ke Panjalu Jabar harus menaiki perahu bermesin untuk mencapai makam wali di tengah danau. Hujan turun disertai angin kencang, lalu KH Muhammad Shodiq Sumardi memimpin baca sholawat diikuti jamaah. Tak lama kemudian hujan reda dan jamaah menjadi tenang.

Demikian juga ketika ziarah ke Bali pas musim hujan. Beliau bilang insyaAllah di perjalanan ke Bali tidak hujan. Benar, dan setelah tiba di penginapan malam hari hujan deras membasahi Denpasar. Ketika pulang insyaAllah tidak hujan, kata beliau, dan satu hari setelahnya jalan nasional menuju Gilimanuk dihantam banjir bandang. Sungguh testimoni saya, beliau KH Shodiq Sumardi punya karomah. Perjalanan ziarah bersamanya selalu memberikan ketenangan dan rasa aman.

Almaghfurlah KH Muhammad Shodiq Sumardi berfoto bersama H. Jagarin Pane. Foto: ist.

Suatu saat dalam perjalanan pulang ziarah dari Lombok, malam hari setelah menyeberang selat Lombok semua Bis yang datang dari Lombok diperiksa ketat Polisi dan Intelijen di dermaga Padang Bai. Maklum ada pengamanan ketat menjelang G20 di Bali. Penumpang turun dan diperiksa KTPnya. Pas giliran Bis kita, pak Polisi melunak ketika bersalaman dengan Romo Kyai Shodiq. 

Setelah berkomunikasi santai beberapa saat tidak perlu cek KTP. Bahkan Bis dipersilakan melanjutkan perjalanan. Sungguh beliau KH. Muhammad Shodiq Sumardi punya karomah. Pendeta Hindu yang menjaga makam Wali di Bali sangat hormat dengan beliau.

***

Ketika berziarah semua jamaah harus sholat berjamaah, langsung dipimpin beliau. Tegas beliau menyampaikan, harus shalat jama qashar berjamaah. Juga dalam memimpin doa di maqam, terang benderang, paket lengkap didahului dengan manaqib tentang wali yang diziarahi. Staminanya kuat, tidak pernah mengeluh, rokoknya juga seperti judul sinetron putus nyambung, putus nyambung.

KH. Muhammad Shodiq Sumardi adalah sosok kyai yang egaliter, merakyat. Tausiyahnya mampu meneduhkan hati. Suaranya yang berwarna Bas, menguatkan karakter ketegasan namun juga suka humor. Ketika berkunjung ke kediamannya jabat tangan erat dan senyum khasnya menjadi pengingat egaliternya.

Kepergiannya di malam yang penuh kemuliaan, menjelang pergantian hari, tengah malam Jumat 21 September 2023 merupakan isyarat dari Allah bahwa beliau adalah sosok pilihan yang dipanggil pulang melalui pintu kemuliaan.

Selamat jalan Kyaiku yang dirahmati Allah. Perjalanan akhirmu didoakan dan diantarkan begitu banyak jamaah dan jam'iyah. Sebagai bukti real bahwa engkau dicintai umat.

Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Air mata menitik, kabar itu begitu cepat dan kepergian sosok Kyai rambut putih berkucir adalah sebuah kehilangan, sebuah kedukaan yang dalam. Ya Allah Engkau Maha Pengasih Dan Maha Penyayang, dengan Maha KasihMu, Engkau akan menyambutnya dengan senyum dan pelukan husnul khotimah. Amin ya Allah. Lahul Fatihah.
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top