Berharap Keberkahan, Ranting Tambakaji Laksanakan Musting
di Masjid Asam
NGALIYAN.NUNgaliyan.com- Musyawarah ranting (Musting) Tambakaji dilaksanakan di masjid As-Sholihin yang biasa dikenal dengan masjid Asam (Minggu 5 Maret 2023). Masyarakat lebih familier dengan sebutan masjid Asam karena di halamannya terdapat pohon Asam yang cukup besar. Masjid Asam merupakan masjid bersejarah yang cukup dikenal di wilayah Ngaliyan.
Menurut cerita masyarakat cikal bakal masjid ini merupakan petilasan sunan Kalijaga. Masjid ini sering menjadi tujuan masyarakat untuk beritikaf berharap keberkahan. Sampai saat ini masjid Asam yang sudah direnovasi berkali-kali, masih mempertahankan kayu penyangga yang berbentuk kubus di bagian atas kubah yang diyakini peninggalan Sunan Kalijaga.
Menurut Kiyai Nadir selaku ketua takmir, "menjaga peninggalan leluhur merupakan keharusan, tujuannya agar sejarah masjid ini tidak terputus untuk generasi penerus, tuturnya.
Sebagaimana diketahui bahwa musting merupakan forum resmi NU yang menentukan kepengurusan baru di tingkat ranting. Sehingga forum ini menjadi acuan yang akan mempengaruhi perjalanan kepengurusan baru di masa mendatang.
Berdasarkan motif ini, ranting Tambakaji melaksanakan musting di masjid yang bersejarah tersebut. Tujuannya tidak lain berharap mendapat keberkahan masjid Asam, sehingga terbentuk kepengurusan baru yang lebih aktif dan bersemangat dalam berhidmat di NU.
Pelaksanaan Musting yang di Pimpin oleh K. Pargono (bendahara PCNU Kota Semarang)
berjalan lancar dan sukses. Adapun pengurus yang terpilih adalah Rois Syuriyah
K. Nadir dan Ketua K. Nasolim.
Agus Khunaifi selaku ketua dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya posisi kepengurusan tingkat ranting. Menurutnya “Posisi paling strategis dalam organisasi NU adalah ditingkat ranting, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Untuk itu kepengurusan ranting Tambakaji kedepan
diharapkan dapat lebih aktif sehingga dapat membimbing dan mendampingi
masyarakat dalam menjaga Islam ahlusunnah wal jamaah Annahdliyah baik dalam tataran
amaliyah, fikrah maupun harokah” lebih maksimal tuturnya.
Pengurus Mwcnu Ngaliyan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Gus Sa’dulloh (Wakil rois), Ustadz Sunarto (Sekretaris), K. Kholif Usman (Bendahara) dan Ustadz Rif’an Huda (Wakil Sekretaris).