Musyawarah Kerja, Ketua MWC NU Ngaliyan Sebut Program NU Harus Terintegrasi

0
Suasana Musker MWC NU Ngaliyan. Foto ist

NGALIYAN. NUNgaliyan.com - Ketua MWC NU Ngaliyan, Agus Khunaefi menegaskan bahwa program-program dalam jam'iyyah Nahdlatul Ulama (NU) terintegrasi atau tidak berjalan sendiri-sendiri.

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka musyawarah kerja (Musker) Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Ngaliyan masa khidmah 2022-2027, di kantor MWC Ngaliyan Jl Tanjungsari 17 Ngaliyan Semarang, Selasa sore (24/1/2023).

"NU adalah organisasi berjenjang, mulai PBNU hingga anak ranting, sehingga hirarki seperti ini programnya tidak sendiri-snediri , harus terintegrasi," tegas Agus Khunaefi.

Termasuk jenjang MWC NU Ngaliyan, menurut dosen UIN Walisongo tersebut, semuanya tidak lepas dari program dari PBNU. "Nanti kita akan membreakdown di MWC," sambungnya.

Agus menambahkan, selain kegiatan insidentil, beberapa kegiatan di MWC NU Ngaliyan saat ini sudah berjalan dan berkelanjutan, seperti pengajian komunitas pecinta karya hadratussyaikh Hasyim Asy'ari (Kopikhas), Lazisnu, tanah wakaf, dan lain sebagainya.

Meski demikian, musker tetap diperlukan untuk legalitas dan dapat berjalan sesuai rencana.

"Musyawarah kerja MWC NU Ngaliyan adalah landasan program organisasi, agar 
Kedepannya agar lebih sah," tambahnya.

Dalam musker yang dihadiri puluhan peserta dari jajaran Syuriah, Tanfidziyah, dan pimpinan lembaga MWC NU Ngaliyan tersebut, pihaknya sudah mempersiapkan draft program, untuk disempurnakan dalam forum Musker.

"Kami sudah membuat draft program yang akan dijalankan, nanti akan ditindaklanjuti di tingkat lembaga didampingi oleh wakil ketua dan pengurus yang lain," tukas Agus.

Setiap wakil ketua menurutnya masing-masing bertanggungjawab membidangi dua lembaga.

"Mudah-mudahan dapat berjalan sesuai rencana," ucapnya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top