NGALIYAN. NUNgaliyan.com- Pemandangan berbeda terlihat pada acara Kopikhas (Komunitas Pecinta Karya KH. Hasyim Asy’ari) yang dilaksanakan hari Jumat (27/1/2023) di Kantor MWCNU Jl. Tanjungsari Ngaliyan, karena dihadiri para tokoh agama dan habaib. Kehadiran para Kyai dan habaib menambah gairah kajian Kopikhas yang dilaksanakan rutin setiap Jumat pukul 20.00-22.00 WIB.
Hadir pada acara ini
Al-Habib Musthofa Al-Muhdhor, Lc (Sekretaris LBMNU PC NU Kota Semarang),
menjadi pembicara. Beliau merasa senang bisa hadir di majelis ilmu, karena
majelis ini terhitung jarang dilaknasanakan di tengah-tengah masyarakat. “Saya
sangat senang dan bangga dengan majelis ilmu seperti ini, karena sedikit sekali
majelis ilmu yang dilaksanakan di tengan-tengah masyarakat dibanding majelis
lainnya”, tegas beliau.
Tanpa menganggap rendah
majelis-majelis lain seperti sholawat, manaqib, dan lain-lain, majelis ilmu
mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di hadapan Allah. “ Saya tidak bermaksud
merendahkan majelis-majelis lain, seperti sholawat, manaqib, dan lainya, tetapi
majelis ilmu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan jalan mudah menuju
surga”, lanjut beliau,
Pada saat yang sama, Gus
Sa’dullah Shodiq selaku Pembina kajian Kopikhas mengatakan bahwa majelis ilmu
seperti ini harus dilaksanakan secara istiqomah (konsisten) sebagai ciri khas metode
mencari ilmu bagi Nahdliyyin ( warga NU).“ Kopikhas adalah salah satu contoh kajian
khas bagi santri NU untuk mendapatkan ilmu dengan sanad yang jelas”, tandasnya.
Kajian Kopikhas sengaja
menghadirkan para tokoh agama dan habaib yang direncanakan setiap bulan sekali
bertujuan agar ada suasana beda dan menambah gairah acara tersebut. Boleh dibilang,
kajian yang dibina oleh Gus Sa’dullah yang didampingi ustadz Umar, ustadz Amir
dan beberapa ustdz yang lain ini, sudah cukup menjadi bahtsul masaail (diskusi
persoalan-persoalan agama) yang baik, namun kehadiran para tokoh memberikan
motivasi dan suasana baru bagi keberlangsungan acara ini.
Diharapkan Kajian
Kopikhas tetap konsisten dan mengambil peran untuk menyelesaikan masalah-masalah
agama di tengah masyarakat dan sebagai wahana mencari ilmu dengan sanad yang
jelas. (MS)