Hal itu disampaikan oleh Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Ahmad Hadlor Ihsan saat memberikan tausiyah pelantikan pengurus MWC NU Ngaliyan Kota Semarang masa bakti 2022-2027.
"Akhlak adalah kebutuhan manusia, siapapun yg berakhlak dibutuhkan, yang tidak berakhlak tidak dibutuhkan," tutur Kyai Hadlor.
Pengasuh pondok pesantren Al Ishlah Mangkang Semarang itu juga mencontohkan akhlak Nabi Muhammad Saw.
Menurutnya, dalam setiap keadaan, Nabi selalu menampakkan akhlak. Kyai Hadlor mencontohkan peristiwa perjanjian Hudaibiyah. Dimana Nabi beserta ribuan sahabat yang hendak melakukan umrah dihadang oleh kafir Quraisy.
Penghadangan kafir Quraisy tersebut saat rombongan nabi dan sahabat hampir memasuki kota Mekkah, hanya berjarak kurang dari 30 kilometer itu menimbulkan kemarahan sahabat.
"Respon sahabat marah, Nabi diam saja," sambungnya.
Kesabaran nabi yang menunjukkan akhlak mulia tersebut akhirnya melahirkan perjanjian Hudaibiyah, perjanjian yang mengakomodir semua pihak.
Terkait pelantikan MWC NU Ngaliyan, kyai Hadlor mengapresiasi komposisi struktur kepengurusan.
"Saya melihat yang dilantik luar biasa, pelantikan MWC rasa PWNU, pengurusnya banyak doktor," tandasnya.